
Framework sendiri adalah Kumpulan atau Pustaka dan Perkakas Lain yang dirangkai menjadi satu kesatuan dan digunakan
untuk membangun aplikasi secara cepat dan mudah dikembangkan.Biasanya dalam framework disediakan modul atau kelas yang
berfungsi untuk mengakses basis data, templating tampilan antarmuka pengguna, dan manajemen pengguna.
RoR ditulis dalam bahasa pemrograman Ruby, sebuah bahasa yang awalnya dikembangkan oleh Yukihiro Matsumoto sejak tahun 1995. Ruby adalah sebuah bahasa pemrograman interpreter yang dinamis dan berorientasi objek. Namun, apa yang membuat Ruby menjadi terkenal beberapa tahun belakangan ini adalah framework yang sedang kita bahas, Ruby on Rails.
Mengapa RoR menjadi begitu fenomenal dalam dunia pengembangan aplikasi web? Padahal RoR bukan merupakan framework pertama.Sudah banyak framework aplikasi web yang ada sebelum RoR seperti Zend (PHP), Zope (Python), Struts (Java), Symfony (PHP), dan sebagainya. Meskipun kebanyakan framework tersebut, sama seperti RoR, bersifat gratis dan open source, namun konsep RoR memiliki keunggulan dibanding yang lain, terutama dalam masalah produktivitas pengembang dan kecepatan implementasi aplikasi.
Prinsip pertama dari RoR adalah filosofinya Don’t Repeat Yourself (DRY) yang dalam bahasa Indonesia berarti “jangan biarkan dirumu mengulangi”. Hal ini berarti definisi-definisi hanya cukup kita buat sekali untuk kemudian digunakan secara berulang-ulang. Sebagai contoh dalam Ruby sudah terdapat Active Record yang menyediakan definisi fungsi-fungsi basis data dalam bentuk kelas-kelas. Mendefinisikan sendiri kelas hanya untuk melakukan akses ke basis data hanya akan memboroskan waktu pemrogram dan bersifat rancu (redundan).
Prinsip kedua adalah Convention over Configuration yang berarti tidak diperlukan konfigurasi selama pemrogram mengikuti konvensi/aturan yang telah dibuat oleh RoR. Konfigurasi akan ditangani secara otomatis oleh RoR berdasarkan konvensi tersebut. Namun, RoR juga memberikan keleluasaan bagi pemrogram untuk tidak mengikuti konvensi dengan memberikan kode konfigurasi tambahan pada aplikasi.
Kedua konsep itulah yang menyebabkan RoR menjadi framework yang meningkatkan produktivitas pengembang dan mempercepat waktu pembuatan aplikasi web. Tak heran, dalam waktu singkat sejak dikembangkan tahun 2004, RoR menjadi primadona bagi para pengembang aplikasi web. Bahkan, konsep RoR ditiru oleh banyak framework pada bahasa pemrograman lain seperti CakePHP (PHP), Grails (Groove), Biscuit (PHP), Turbo Gears, Monorail, Subway, dan sebagainya.
Satu hal lagi yang patut dibahas, RoR menggunakan teknik perancangan Model-View-Controller (MVC). Dalam aplikasi komputer yang kompleks di mana terdapat penyajian banyak data pada pengguna, sering kali ada keinginan untuk memisahkan data (model) dan antarmuka (view). Oleh karena itu, diharapkan saat kita mengubah antarmuka tidak akan mempengaruhi penanganan datanya. Demikian juga data dapat diatur kembali sewaktu-waktu tanpa mengubah antarmukanya. Bentuk rancangan MVC memecahkan permasalahan tersebut dengan memisahkan “akses data dan logika bisnis” dari ”tampilan dan interaksi pengguna” serta mengenalkan komponen perantara yaitu controller untuk menghubungkan model dan view.
Dalam aplikasi khususnya web, model berfungsi untuk berhubungan dengan basis data dan juga melakukan validasi terhadap masukan data. View berasosiasi dengan layout dan isi yang biasanya merupakan file HTML. Controller berfungsi untuk
menangani logika aplikasi.
Untuk hal-hal lebih lanjut mengenai bagaimana proses pengembangan aplikasi web dengan RoR, cara kerja, instalasi, konvensi, dan informasi lain buka saja situs wiki.rubyonrails.com dan api.rubyonrails.com.
Nahh , itulah penjelasan yang tidak terlalu panjang mengenai Ruby On Rails (RoR) , Mudeng kan ??? Kalau gak mudeng komentar aja dibawah :) mari bertukar ilmu ... Heheheh
Sekian artikel dari saya , semoga bermanfaat :)
Post a Comment